LAYANAN INFORMASI
Menurut Prayitno &Erman Amti (2004:259-260)layanan
informasi adalah kegiatan memberikan pemahaman kepada individu-individu yang
berkepentingan tentang berbagai hal yang diperlukan untuk menjalani suatu
tugas atau kegiatan, atau untuk menentukan arah suatu tujuan atau rencana
yang dikehendaki. Dengan demikian, layanan informasi itu pertama-tama merupakan
perwujudan dari fungsi pemahaman dalam bimbingan dan konseling.
Menurut Budi Purwoko (2008:52)penyajian informasi dalam
rangka program bimbingan ialah kegiatan membantu siswa dalam mengenali
lingkungannya, terutama tentang kesempatan-kesempatan yang ada didalamnya, yang
dapat dimanfaatkan siswa baik untuk masa kini maupun masa yang akan datang.
Penyajian informasi itu dimaksudkan untuk memberikan wawasan kepada para siswa
sehingga ia dapat menggunakan informasi itu baik untuk mencegah atau mengatasi
kesulitan yang dihadapinya, serta untuk merencanakan masa depan. Perencanaan
kehidupan ini mencakup, kehidupan dalam studinya, dalam pekerjaannya, maupun
dalam membina keluarga.
SedangkanWinkel &Sri Hastuti (2006: 316-317)
menjelaskan bahwa layanan informasi adalah usaha untuk membekali para siswa
dengan pengetahuan tentang data dan fakta dibidang pendidikan sekolah, bidang
pekerjaan dan bidang perkembangan pribadi-sosial, supaya mereka dengan belajar
tentang lingkungan hidupnya lebih mampu mengatur dan merencanakan kehidupannya
sendiri. Program bimbingan yang tidak memberikan layanan pemberian informasi
akan menghalangi peserta didik untuk berkembang lebih jauh, karena mereka
membutuhkan kesempatan untuk mempelajari data dan fakta yang dapat mempengaruhi
jalan hidupnya. Namun,mengingat luasnya informasi yang tersedia dewasa ini,
mereka harus mengetahui pula informasi manakah yang relevan untuk mereka dan
mana yang tidak relevan, serta informasi macam apa yang menyangkut data dan
fakta yang tidak berubah dan yang dapat berubah dengan beredarnya roda waktu.
Dari beberapa pengertian tentang layanan informasi diatas
dapat diambil kesimpulan bahwa layanan informasi adalah suatu kegiatan atau
usaha untuk membekali para siswa tentang berbagai macam pengetahuan supaya
mereka mampu mengambil keputusan secara tepat dalam kehidupannya.
Tujuan
Layanan Informasi
Menurut Budi Purwoko (2008:52)tujuan yang ingin
dicapai dengan penyajian informasi adalah sebagai berikut:
- Para siswa dapat mengorientasikan dirinya kepada informasi yang diperolehnya terutama untuk kehidupannya, baik semasa masih sekolah maupun setelah menamatkan sekolah.
- Para siswa mengetahui sumber-sumber informasi yang diperlukan.
- Para siswa dapat menggunakan kegiatan kelompok sebagai sarana memperoleh informasi.
- Para siswa dapat memilih dengan tepat kesempatan-kesempatan yang ada dalam lingkungannya sesuai dengan minat dan kemampuanya.
Sementara Ifdil menjelaskan tujuan layanan informasi
ada dua macam yaitu secara umum dan khusus.Secara umum agar terkuasainya
informasi tertentu sedangkan secara khusus terkait dengan fungsi pemahaman
(paham terhadap informasi yang diberikan) dan memanfaatkan informasi dalam
penyelesaian masalahnya. Layanan informasi menjadikan individu mandiri yaitu
memahami dan menerima diri dan lingkungan secara positif, objektif dan dinamis,
mampu mengambil keputusan, mampu mengarahkan diri sesuai dengan kebutuhannya
tersebut dan akhirnya dapatmengaktualisasikan dirinya (konselingindonesia.
com/2008).
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan
layanan informasi adalah supaya para siswa memperoleh informasi yang
relevan dalam rangka memilih dan mengambil keputusan secara tepat guna
pencapaian pengembangan diri secara optimal. Dalam penelitian ini tujuan dari
layanan informasi adalah membekali siswa dengan berbagai informasi tentang
potensi diri sehingga siswa mampu meningkatkan pemahaman potensi diri guna
mencapai kualitas hidup yang lebih baik.
Metode
Layanan Informasi
Menurut Prayitno &Erman Amti (2004:269-271) Pemberian
informasi kepada siswa dapat dilakukan dengan berbagai cara sebagai berikut:
1) Ceramah
Ceramah merupakan metode pemberian informasi yang paling
sederhana, mudah dan murah, dalam arti bahwa metode ini dapat dilakukan hampir
oleh setiap petugas bimbingan disekolah.
2) Diskusi
Penyampaian informasi pada siswa dapat dilakukan melalui
diskusi. Diskusi semacam ini dapat diorganisasikan baik oleh siswa sendiri
mapun oleh konselor, atau guru.
3) Karya Wisata
Dalam bidang konseling karyawisata mempunyai dua sumbangan
pokok. Pertama, membantu siswa belajar dengan menggunakan berbagai sumber yang
ada dalam masyarakat yang dapat menunjang perkembangan mereka. Kedua,
memungkinkan diperolehnya informasi yang dapat membantu pengembangan
sikap-sikap terhadap pendidikan, pekerjaan dan berbagai masalah dalam
masyarakat.
4) Buku panduan
Buku-buku panduan (seperti buku panduan sekolah atau
perguruan tinggi, buku panduan kerja bagi karyawan) dapat membantu siswa dalam
mendapatkan informasi yang berguna.
5) Konferensi karier
Selain melalui teknik-teknik yang diutarakan diatas,
penyampaian informasi kepada siswa dapat juga dilakukan melalui konferensi
karier. Dalam konferensi karier para nara sumber dari kelompok-kelompok usaha,
jawatan atau dinas lembaga pendidikan, dan lain-lain yang diundang, mengadakan
penyajian berbagai aspek program pendidikan dan latihan/pekerjaan yang
diikuti oleh para siswa.
Sedangkan menurut Tim Pengembangan MKDK IKIP Semarang
(1993: 82) menjelaskan bahwa teknik yang digunakan dalam layanan informasi
adalah sebagai berikut:
1) Ceramah
2) Diskusi atau Tanya jawab
3) Bacaan buku, selebaran dan
brosur
4) Gambar, slide, pemutaran
film
5) Karyawisata
6) Melalui mata pelajaran
tertentu
7) Melalui kelas khusus
8) Hari karier
9) Hari perguruan tinggi
10) Wawancara dalam rangka konseling
Dari berbagai jenis metode yang digunakan dalam pemberian
layanan informasi maka dalam penelitian ini metode yang akan digunakan adalah
ceramah, diskusi/tanya jawab dan audio visual.
Jenis
Informasi
Menurut Prayitno &Erman Amti (2004:261-268)pada
dasarnya jenis dan jumlah informasi tidak terbatas. Namun, khusunya dalam
rangka pelayanan bimbingan dan konseling, hanya akan dibicarakan tiga jenis
informasi, yaitu (a) informasi pendidikan, (b) informasi pekerjaan, (c)
informasi sosial budaya.
1)
Informasi
pendidikan
Dalam bidang pendidikan banyak individu yang berstatus
siswa atau calon siswa yang dihadapkan pada kemungkinan timbulnya masalah atau
kesulitan. Diantara masalah atau kesulitan tersebut berhubungan dengan (a)
pemilihan program studi, (b) pemilihan sekolah fakultas dan jurusannya, (c)
penyesuaian diri dengan program studi, (d) penyesuaian diri dengan suasana
belajar, dan (e) putus sekolah. Mereka membutuhkan adanya keterangan atau
informasi untuk dapat membuat pilihan dan keputusan yang bijaksana.
2)
Informasi
jabatan
Saat-saat transisi dari dunia pendidikan kedunia kerja
sering merupakan masa yang sangat sulit bagi banyak orang muda. Kesulitan itu
terletak tidak saja dalam mendapatkan jenis pekerjaan yang cocok, tetapi juga
dalam penyesuaian diri dengan suasana kerja yang baru dimasuki dan pengembangan
diri selanjutnya.
3)
Informasi
sosial budaya
Hal ini dapat dilakukan melalui penyajian informasi sosial
budaya yang meliputi, macam-macam suku bangsa, adat istiadat, agama dan
kepercayaan, bahasa, potensi-potensi daerah dan kekhususan masyarakat atau daerah
tertentu.
Budi Purwoko (2008:53) juga menjelaskan, jenis-jenis
informasi yang penting bagi para siswa waktu masih sekolah, misalnya informasi
tentang:
1) Kondisi fisik sekolahnya,
fasilitas yang tersedia, guru-gurunya, para karyawan, bagian administrasi, dan
sebainya.
2) Informasi tentang program
studi disekolahnya, yang bersumber dari kurikulum yang berlaku.
3) Informasi tentang cara
belajar yang efisien, yang bersumber dari para pembimbingnya.
4) Informasi tentang usaha
kesehatan sekolah yang bersumber dari doktor, para perawat kesehatan
Sedangkan Winkel &SriHastuti (2006:318) memberikan
gambaran bahwa data dan fakta yang disajikan kepada siswa sebagai informasi
biasanya dibedakan atas tiga tipe dasar, yaitu :
1) Informasi tentang
pendidikan sekolah yang mencakup semua data mengenai variasi program pendidikan
sekolah dan pendidikan prajabatan dari berbagai jenis, mulai dari semua
persyaratan penerimaan sampai dengan bekal yang dimiliki pada waktu tamat.
2) Informasi tentang dunia
pekerjaan yang mencakup semua data mengenai jenis-jenis pekerjaan yang ada
dimasyarakat, mengenai gradasi posisi dalam lingkup suatu jabatan, mengenai
persyaratan tahap dan jenis pendidikan, mengenai sistem klasifikasi jabatan,
dan mengenai prospek masa depan berkaitan dengan kebutuhan riil masyarakat
akan/corak pekerjaan tertentu.
3) Informasi tentang proses
perkembangan manusia muda serta pemahaman terhadap sesama manusia mencakup
semua data dan fakta mengenai tahap-tahap perkembangan serta lingkungan hidup
fisik dan psikologis, bersama dengan hubungan timbal balik antara perkembangan
kepribadian dan pergaulan sosial diberbagai lingkungan masyarakat.
Informasi tentang proses perkembangan manusia muda serta
pemahaman terhadap sesama manusia meliputi, pemahaman diri dan orang lain,
pembinaan jalinan hubungan yang sehat dengan teman sebaya, pendidikan seks,
fase-fase dalam kehidupan manusia dewasa, pemahaman dan penyesuain diri
terhadap kondisi dalam lingkungan keluarga dan perawatan kesehatan jasmani dan
penampilan diri (Winkel & Sri Hastuti, 2006).
Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
materi layanan informasi pada dasarnya tidak terbatas.Khusus dalam pelaksanaan
bimbingan dan konseling, layanan informasi yang diberikan kepada siswa
dibedakan menjadi empat tipe yaitu, informasi dalam bidang pribadi, sosial,
belajar dan karier.Namun demi tercapainya tujuan dari layanan informasi maka
materi informasi sebaiknya disesuaikan dengan tujuan dari pelaksanaan layanan
informasi itu sendiri. Kaitannya dengan penelitian ini maka materi layanan
informasi yang akan diberikan adalah informasi tentang berbagai macam
jenis potensi diri yang dimiliki oleh siswa yang sangat mungkin untuk
dikembangkan guna mencapai prestasi dan kualitas hidup yang terbaik.
LAYANAN
KEAMANAN
Keamanan adalah suatu yang sangat penting untuk menjaga agar suatu data dalam
jariangan tidak mudah hilang. Sistem keamanan membantu mengamankan
jaringan tanpa menghalangi penggunaannya dan menempatkan antisipasi ketika
jaringan berhasil ditembus. Keamanan jaringan di sini adalah memberikan
peningkatan tertentu untuk jaringan. Peningkatan keamanan jaringan ini dapat
dilakukan terhadap :
Rahasia (privacy)
Dengan banyak pemakai yang tidak dikenal pada jaringan menebabkan
penyembunyian data yang sensitive menjadi sulit.
Keterpaduan data (data integrity)
Karena banyak node dan pemakai berpotensi untuk mengakses system komputasi,
resiko korupsi data adalah lebih tinggi.
Keaslian (authenticity)
Hal ini sulit untuk memastikan identitas pemakai pada system remote,
akibatnya satu host mungkin tidak mempercayai keaslian seorang pemakai yang
dijalankan oleh host lain.
Convert Channel
Jaringan menawarkan banyak kemungkinan untuk konstruksi convert channel
untuk aliran data, karena begitu banyak data yang sedang ditransmit guna
menyembunyikan pesan.
Keamanan dapat didefinisikan sebagai berikut :
- Integrity
Mensyaratkan bahwa informasi hanya dapat diubah oleh pihak yang memiliki wewenang - Confidentiality
Mensyaratkan bahwa informasi (data) hanya bisa diakses oleh pihak yang memiliki wewenang. - Authentication
Mensyaratkan bahwa pengirim suatu informasi dapat diidentifikasi dengan benar dan ada jaminan bahwa identitas yang didapat tidak palsu. - Availability
Mensyaratkan bahwa informasi tersedia untuk pihak yang memiliki wewenang ketika dibutuhkan. - Nonrepudiation
Mensyaratkan bahwa baik pengirim maupun penerima informasi tidak dapat menyangkal pengiriman dan penerimaan pesan.
Serangan (gangguan) terhadap keamanan dapat dikategorikan dalam empat
kategori utama :
- Interruption
Suatu aset dari suatu sistem diserang sehingga menjadi tidak tersedia atau tidak dapat dipakai oleh yang berwenang. Contohnya adalah perusakan/modifikasi terhadap piranti keras atau saluran jaringan. - Interception
Suatu pihak yang tidak berwenang mendapatkan akses pada suatu aset. Pihak yang dimaksud bisa berupa orang, program, atau sistem yang lain. Contohnya adalah penyadapan terhadap data dalam suatu jaringan. - Modification
Suatu pihak yang tidak berwenang dapat melakukan perubahan terhadap suatu aset. Contohnya adalah perubahan nilai pada file data, modifikasi program sehingga berjalan dengan tidak semestinya, dan modifikasi pesan yang sedang ditransmisikan dalam jaringan. - Fabrication
Suatu pihak yang tidak berwenang menyisipkan objek palsu ke dalam sistem. Contohnya adalah pengiriman pesan palsu kepada orang lain.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Prayitno & Amti, Erman.
(2004). Dasar-Dasar BK. Jakarta: Rineka Cipta.
2.
Purwoko, Budi. (2008). Organisasi
dan Managemen Bimbingan Konseling. Surabaya: Unesa University Press.
3.
Tim Pengembangan MKDK IKIP
Semarang.(1993). Bimbingan Konseling Sekolah. Semarang: IKIP Semarang Press.
4.
Winkel & Hastuti, Sri. (2006).
Bimbingan Dan Konseling Di Institusi Pendidikan. Yogjakarta: Media Abadi
No comments:
Post a Comment